Sumber: dream.co.id |
Mungkin belum terlampau banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan hotel kapsul. Bahkan tak sedikit orang-orang yang sudah mengenalnya saja merasa phobia untuk tidur di kamar berukuran tak jauh beda dengan laci mayat.
Konsep hotel kapsul pertama kali diciptakan di Jepang untuk para pekerja lembur dan harus bekerja lagi di esok pagi. Maklum saja tamu seperti mereka hanya butuh tidur dan mandi, sehingga harga yang dipatok jauh lebih murah daripada hotel biasa. Namun dalam perkembangannya, hotel kapsul sangat dibutuhkan juga bagi para pelancong atau pelaku bisnis dengan budget rendah.
Meski dibuka sejak tahun 1970an, konsep hotel kapsul baru pertama masuk ke Indonesia pada tahun 2017. Tepatnya di Grand Whiz Trawas, Mojokerto. Disusul dengan hotel kapsul lainnya seperti Bobobox, Indonesia Capsule, Inap, Shakti dan sebagainya.
Beberapa hari sebelum tulisan ini lahir, saya menghabiskan rasa penasaran dengan hotel ini. Awalnya saya ingin menginap di Bobobox seputaran Blok M. Sayangnya seluruh kamar habis karena opening ceremony. Padahal kamar Bobobox cukup luas dan memiliki tempat berdiri.
Setelah mencari ganti via Google Maps, akhirnya pilihan saya jatuh kepada sebuah hotel kapsul super murah lain. Tepatnya berada di selatan Bundaran HI dan Plaza Indonesia. Bahkan diapit oleh Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Sudirman dan Stasiun KA Bandara BNI City. Juga hanya berjarak beberapa langkah dari Masjid dan Minimarket. Hotel yang bernama Jakpods itu dikelola oleh Indonesia Capsule. Beralamatkan di Jalan Plaju no. 14, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.
Saya terkejut ketika harga yang ditampilkan di Traveloka hanya 100 ribu per malam saat weekday. Tanpa basa basi saya langsung memesan kamar single bed untuk dua malam. Ini adalah pengalaman pertama menginap di hotel sendiri setelah 22 tahun lahir.
Oleh respsionis, saya diberi kunci kartu kamar nomor 105. Dia menunjukkan kamar yang letaknya di dalam ruangan terkunci. Cara membukanya sama dengan kamar hotel biasa. Di dalam ruangan yang super dingin terdapat beberapa kamar kapsul yang bergaya futuristik. Mereka juga harus dibuka dengan kunci.
Walaupun kecil, tapi fasilitasnya luar biasa. Dalam kamar terdapat TV berlangganan internasional, cermin besar, lampu yang dapat berubah warna, stopkontak USB, air mineral, jam dan termometer. Sayangnya tamu tidak dapat mengatur suhu ruangan. Ditambah lagi selimut yang tipis yang membuat siapapun yang ada di dalamya kedinginan. Mungkin ini dibuat agar merubah stigma masyarakat yang mengidentikkan hotel kapsul dengan kepengapan.
Di luar kamar disediakan loker berkunci dan pemandian umum dengan air panas. Pengelola hotel pun memberikan sandal dan amenities di dalam loker. Namun kamar mandi dan toilet dipisahkan sehingga dinilai agak merepotkan. Ada pun breakfast berupa kopi, teh dan roti bakar dengan berbagai selai.
Di lantai dua, tamu dapat melaksanakan Shalat di Mushola. Di sekitarnya terdapat banyak ruangan lain. Salah satunya adalah ruangan Jakpods Suite yang berupa kumpulan kamar kapsul untuk double bed.
Oh ya, ruangan sendiri terpisah sesuai jenis kelamin. Hotel kapsul ini juga tidak kedap suara. Sehingga kurang cocok bagi orang yang tidak kuat akan suara berisik ketika tidur.
Di lantai dua, tamu dapat melaksanakan Shalat di Mushola. Di sekitarnya terdapat banyak ruangan lain. Salah satunya adalah ruangan Jakpods Suite yang berupa kumpulan kamar kapsul untuk double bed.
Oh ya, ruangan sendiri terpisah sesuai jenis kelamin. Hotel kapsul ini juga tidak kedap suara. Sehingga kurang cocok bagi orang yang tidak kuat akan suara berisik ketika tidur.
Di depan hotel terparkir penyewaan otopet Grabwheels dan motor listrik Migo. Kedai kopi di samping bangunan turut melengkapi bagaimana strategisnya hotel ini. Maka tidak heran bagi orang yang pertama kali menyewa hotel kapsul seperti saya, Jakpods Hotel merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi saat check out, saya mendapat cashback 50.000 rupiah! Jadi, menginap di tengah kawasan elit ibukota hanya seharga 75.000 per malam!
Saya lalu berharap bahwa konsep hotel kapsul seperti ini kedepannya didirikan di kota dan kawasan wisata lainnya di Indonesia. Seperti halnya Pangandaran, Pameungpeuk, Garut dan sebagainya. Pasti jumlah wisatawan dan pembisnis akan meningkat drastis. Terutama kita yang kaum menengah ke bawah. Hehe
Sekali coba pasti ketagihan.
Selamat menikmati!
Foto2nya kurang bangettt....
BalasHapussengaja mbak biar penasaran hehehe
Hapustapi banyak kok di google image