Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Impianku untuk Masa Depan Bandung (Chapter 2: Rangkaian KRD)

Sumber: Wikipedia Beberapa pembaca yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera mungkin sudah tidak asing dengan istilah KRD. KRD sendiri merupakan singkatan dari Kereta Rel Diesel. Namun kenyataannya, istilah ini mengacu pada kereta api berbahan bakar diesel jarak dekat. Atau dapat disebut pula kereta penglaju. Penglaju sendiri  adalah seseorang yang bepergian ke suatu  kota  untuk bekerja dan kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari, biasanya dari tempat tinggal yang cukup jauh dari tempat bekerjanya. Ada 2 buah KRD yang melintasi Bandung Raya. Yakni Bandung Raya dengan rute Padalarang-Cicalengka dan Cibatuan dengan rute Purwakarta-Cibatu. KRD yang pertama digunakan waktu saya kecil yaitu KRD Bandung Raya.  Keadaan rangkaian kereta saat itu sangat kumuh. Banyak dijumpai atapers,  pengamen, gelandangan, banci hingga orang gila.  Akan tetapi, layout interior  rangkaian kereta bisa dibilang lebih leluasa untuk layanan KRD di kota-ko...

Impianku untuk Masa Depan Bandung (Pre-Chapter 2)

Sumber: prfmnews Tahun 2015 saja telah tercatat sekitar   2.481.469 manusia menjadi warga Kota Bandung. Bahkan tahun 2018, diketahui jumlah kendaraan roda dua sebanyak  1.251.080 unit dan  536.973 unit untuk roda empat. Dengan pertumbuhan 11% tahun! (baca:  https://bandung.bisnis.com/read/20181002/549/1114194/pertumbuhan-kendaraan-di-bandung-11-per-tahun  dan  https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2017/03/31/18/penduduk-kota-bandung-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-tahun-2015.html . Belum lagi kawasan Bandung Raya lain seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang bagian barat daya (Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari dan Sukasari). Memilki kendaraan adalah hak setiap masyarakat. Asalkan memenuhi asas-asas hukum agama, negara dan norma masyarakat yang tidak saling bertentangan. Semakin banyak penduduk, maka semakin tinggi pengguna kendaraan di suatu daerah. Mengingat Bandung Raya kini menjadi kibl...

Impianku untuk Masa Depan Bandung (Chapter 1)

Setelah Rasulullah menginjakkan kakinya di Madinah, bangunan pertama yang dibangun umat Islam adalah masjid. Bukan istana. ----- Sebagai seorang muslim, saya ingat seperti yang dikatakan mamah. Sedari kecil saya selalu menghitung ada berapa masjid yang dilewati. Hal itu sering dilakukan saat melakukan perjalanan jauh.  Menurut situs sistem informasi masjid (SIMAS), jumlah masjid di Kota Bandung saja tercatat sebanyak 2256 buah! Sangat menggambarkan bahwa masyarakat kota ini bermayoritas pemeluk Islam yang taat.  Namun, sepanjang menempuh perjalanan hidup di Kota Bandung, saya merasa jarang melihat masjid yang berada di pinggir jalan besar. Khususnya di pusat kota. Kebanyakan berada di dalam gang sempit. Sangat sulit menemukan parkir motor apalagi mobil. Hal ini membuat sebagian muslim terutama supir taksi atau ojol semakin terhalang untuk shalat berjamaah tepat waktu. Akan tetapi, tidak jarang terdapat bangunan yang kosong atau tidak terpakai di pinggir...

Impianku untuk Masa Depan Bandung (Chapter 0)

Sumber: Skyscrapercity Ketika motor ini terpacu hingga puncak jembatan Kiaracondong. Waktu itulah segala pemandangan tersaji hingga sepasang bola mataku. Sebagian Bandung berkata bahwa kulitnya tumbuh semakin banyak insan bertandang. Dari gubuk reyot, kendaraan, jalan hingga gedung-gedung pencakar langit menjadi bagian bidak percaturan dalam rona kehidupan.  Namun, ada kalanya derita walau sebesar cicit atom. ----- Hampir seperempat abad sudah jantung ini berdetak di sebuah mangkuk raksasa. Makanan yang tersaji di dalamnya untuk makanan itu sendiri. Meski telah lama meniti drama dunia, adanya perubahan bukan berarti basi bagi sebagian rasa. Namun sebaliknya, beberapa hal yang tetap pada wujudnya dapat diucap kadaluarsa. Di dunia ini, manusia yang paling mengerti diriku adalah orang tua. Ibu berkata bahwa sejak aku duduk di bangku TK, anak beliau ini memiliki buah tangan yang berbeda dengan murid lainnya.  Apa yang aku gambar selalu saja jembatan, ja...

TERKUAK! Siapa Sebenarnya Mr. Guan

... Siapakah Mr. Guan? Sayangnya saya terlalu terhipnotis akan arsitektur dan interior bangunannya. Bahkan sejarahnya pun terlewatkan. Sehingga lupa menggali informasi dari baristanya. Sedih memang... ... Beberapa waktu yang lalu saya menulis ulasan tentang kedai kopi  Mr. Guan Coffee and Books . Di artikel ini saya benar-benar penasaran akan sosok Mr. Guan. Setelah saya mencoba scroll Instagram dan g oogling , Mr . Guan merupakan seorang pemilik rumah yang menggemari kopi, tenis meja dan buku. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kedai kopi ini didirikan untuk mengenang beliau yang hidup tahun 1940an sebagai orang tua mereka. Sering kali, Mr . Guan membangunkan seisi rumah pagi-pagi dengan tepokan suara ping-pongnya, dengan raket kayu buatan China. Selain kopi, beliau juga mencintai buku-buku seperti majalah, sejarah dan filsafat. Hal-hal kecil inilah yang membuat keluarga sangat merindukannya. Sehingga keturunan Mr. Guan mendirikan kedai kopi memorial ...

Ngopi cuma 10k di Kedai Kopi Mewah di Bandung

... itulah yang membuat  stang  sepeda saya seolah dikendalikan  poltergeist  dan berhenti di tempat ini... ----- Sebagai pecinta kopi, tentu berseliweran pula berbagai postingan tentang apa yang dicintai di Instagram miliknya. Mulai dari iklan hingga seni fotografi lainnya. Tapi saya menemukan sebuah iklan yang cukup menarik. Beberapa kedai kopi di Bandung bekerja sama membuat program PANG ! Alias pagi ngopi, mulai jam tujuh sampai sepuluh pagi.  Maklum saja kebiasaan orang Indonesia memang kurang mengenal ngopi di tempat umum saat pagi hari. Maka mereka menyebarkan iklan program itu di berbagai media sosial. Harga kopi yang rata-rata seharga dua puluh ribuan menjadi ceban di waktu spesial itu. Kopi yang didiskon adalah espresso base seperti americano, cappucino dan latte. Sayangnya kopi manual brew tetap pada harganya. Wajar saja kualitas biji kopi yang digunakan biasanya berjenis speciality. Tak terlalu jauh dari rumah saya terdapat s...